Kamis, 26 Juni 2014

~ Fanfic NaruSaku ~


Konbanwa ~ minna
apa yang kalian lakukan malam ini? mimin harap ada waktu untuk membaca kisah dari mimin ini, ya. Kisahnya tentang ketika Naruto sudah berumur delapan belas tahun . Maaf terlalu dewasa ya

Chapter 1 Perih

Post by Nisha Kunoichi Konohagakure

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Genre : Fantasy, Romance

Main Pair : NaruSaku

Sakura Haruno, remaja berusia delapan belas tahun yang terlalu masih polos untuk memikirkan cinta. Dia akan liburan ke Amegakure. Jadi, Sakura-chan harus naik pesawat untuk ke sana . Sakura harus menjenguk orang tuanya di Desa Amegakure itu.
Ketika berada di pesawat, Sakura tertidur. Mungkin kelelahan. Ketika dia sadar, dia sudah berada di daerah yang belum pernah dia kunjungi. Sakura bertanya pada salah satu pramugari dan pramugari itu mengatakan bahwa sekarang mereka berada di Desa Konoha. Sakura terdiam dan kebingungan harus mengatakan apa, dia hanya berterima kasih dan meninggalkan pramugari itu, pergi menjauh ....

Sakura berjalan terus menelusuri Konohagakure. Sakura melihat sebuah warung, Warung Ichiraku yang sedang di penuhi oleh warga, bahkan tampaknya ada dari mereka yang berasal dari Amegakure. Sakura merasakan perutnya keroncongan. Ya, memang benar kalau perutnya berbunyi terus.

"Yo, Naruto-kun!" terdengar seseorang sedang berisik memanggil temannya. Sakura berbalik belakang, kebetulan si pemanggil itu ada di belakangnya.
"Kiba, apa yang kamu lakukan disini?" tanya remaja lain sambil berlari ke arah remaja yang bersama anjing putih peliharaannya.
"Ingin belanja, tetapi, kamu lihat sendiri, sudah menumpuk" keluh Kiba. Sakura kembali berjalan, sedangkan Naruto dan Kiba menyadari kehadiran Sakura.
"Hey, sobat!" panggil Naruto sambil melambai ke arah Sakura. Sakura tidak tau siapa yang di panggil, tapi, dia tetap menghadap dua remaja itu. "Dilihat dari penampilanmu, kamu pasti pendatang."kata Naruto.
"Maksudmu dilihat dari bawaanmu, ya." kata Kiba dalam hati.
"Aku?" tanya Sakura.
"Ya. Apa kamu mau bergabung bersama kami, makan di Ichiraku." ajak Naruto.
"Ichiraku-kun?" tanya Sakura dengan bingung. Kiba menunjuk warung yang ramai itu. Sakura tersenyum.
"Ah, itu, boleh. Tapi, aku sedang tidak punya waktu, aku harus segera ke Amegakure." kata Sakura.
"Bukankah itu membutuhkan waktu untuk ke sana?" tanya Kiba yang kemudian di setujui peliharaannya.
"Hey, kamu bisa tinggal di Konohagakure untuk beberapa waktu!" kata Naruto.
"Guys, aku tak punya masalah dalam keberangkatanku, koq!" Sakura menyela.
"Sayang sekali." kata Naruto.
"Kenapa kamu bisa di Konohagakure?" tanya Kiba.
"Pertanyaan bagus, tapi aku tak punya waktu menjawabnya!" kata Sakura, kemudian dia melangkah pergi.
"Kamu harus di laporkan pada Tsunade-sama." kata Kiba. Sakura berhenti berjalan, kaget, kemudian menghadap Kiba.
"Eh, kenapa?" tanya Naruto, ikut kaget juga.
"Bisa saja dia mata-mata yang di kirim dari Amegakure." kata Kiba.
"Dia berlebihan." batin Sakura dalam hati. "Tapi, jika aku menemui Tsunade yang mereka katakan itu, mungkin aku bisa pulang ke Amegakure, bisa saja dia mengirimku pulang."
"Tidak boleh." kata Naruto.
"Anak itu kenapa sih?" kata Sakura, judes .
"Kenapa?" tanya Kiba.
"Gpp." jawab Naruto dengan simpel. Kiba memasang wajah datar.

Bagaimana pun debatan panjang yang didebatkan oleh Naruto dan Kiba, tetap saja Sakura di bawa ke tempat Hokage. Hokage-sama menanyakan banyak hal kepada Sakura. Namun, Hokage masih belum percaya sehingga Sakura tidak diizinkan keluar dari Konohagakure dengan menyita paspord milik Sakura. Sakura kesal ketika barangnya diambil. Dia akhirnya tinggal di Apartement milik Naruto. Ternyata, Naruto adalah remaja yang kaya. Rumahnya saja besar pake bgt.
"Kamu mau makan apa?" tanya Naruto ketika mereka berada di dapur.
"Apa saja." jawab Sakura dengan sedikit tersenyum, senyum manis yang membuat Naruto terpana *ceidha*
"Aku punya Chirashi-Sushi. Mau?" tanya Naruto.
"Eh, mau koq. Apa aja." kata Sakura.
"Kuberikan ayam tak di potong, mau enggak?" tanya Naruto sambil menyiapkan makanan.
"Dipelihara?" tanya Sakura.
"Dimakan." jawab Naruto. Sakura memasang wajah datar.

Setelah makan malam, Naruto mengantar Sakura ke Kamar Tamu. Sakura melihat kamar yang akan ditempatinya sangat sederhana, sangat dia suka.
"Maaf, hanya ini kamar yang ada." kata Naruto.
"Tidak apa, ini sangat bagus, koq. Eh, orang tuamu kemana?" tanya Sakura.
"Um..." Naruto tak menjawab. "Besok pagi, kita olahraga dan bermain sama-sama, ya" kata Naruto dengan tiba-tiba.
"Eh, aku kan harus cepat pulang." kata Sakura.
"Hokage-sama akan mengurusnya segera." Naruto mendekati Sakura, Sakura gugup dan menjauh dari Naruto, mundur tepatnya.
"Kamu tinggallah bersamaku untuk saat ini." kata Naruto. Pipi Sakura memerah dan sedikit tidak mengerti mengapa jantungnya berdetak kencang. Tembok membatasi langkah mundur Sakura, Naruto semakin mendekati Sakura dan bahkan sekarang mereka berdua berada pada jarak yang sangat... sangat dekat. "Tidur nyenyak." ucap Naruto seketika. Sakura mengangguk, Naruto pun menuju kamarnya, ingin tidur. Sakura cepat" masuk kamar dan menutup pintu.
"Ha... apaan tadi itu? Huh, dasar!" kata Sakura.

Sakura tidak langsung tidur. Dia menelpon orang tuanya. Hadeh, Naruto ngintip apa yang dilakukan Sakura.
"Konbanwa, Okaa-sama. Ini aku, Sakura. Aku berada di Konohagakure. Kebetulan saja, secepatnya aku akan pulang. Sudah, koq. Tenang, aku bisa menjaga diriku. Ah, aku bertemu seseorang yang baik. Tidak, dia tidak akan mengganggu,ku. Sasuke? Apa tidak keberatan? Meskipun teman kecil, kan. Um... baiklah. Kapan dia akan pergi kemari? Oh.. okay." kata Sakura.
"Siapa Sasuke?" tiba-tiba Naruto muncul dari balik pintu, mengagetkan Sakura.
"Eh... teman kecil, ku." jawab Sakura.
"Teman atau kekasih?" Naruto Memastikan.
"Sahabatku sejak umur tujuh tahun. Kau seharusnya mengetuk pintu sebelum masuk, meskipun ini rumahmu." kata Sakura dengan sedikit menegur.
"Apa kamu menyukai Sasuke itu?" tanya Naruto.
"Keluar dari kamarku." kata Sakura.
"Baiklah. Oh, ya, aku belum mengetahui namamu. Siapa namamu?" tanya Naruto.
"Sakura, Haruno Sakura." jawab Sakura dengan mengekspresikan wajahnya.
"Naruto, namaku Uzumaki Naruto." kata Naruto.
"Neh, Mr. Uzumaki, keluar dari kamarku sekarang." kata Sakura.
"Okay deh, Mrs. Haruno." ujar Naruto.

Di timur, matahari mulai bercahaya. Sakura bangun dari tempat tidurnya. Ia membuka jendela dan menghirup udara segar. Dia terkejut ketika melihat sungai yang sangat luas, jernih, dan sangat indah. Bergegas dia menuju sungai itu. Udara segar sekali.
"Indah sekali!" kata Sakura. Beberapa bebek berenang di sungai itu. Beberapa menit dia menikmati indahnya sungai yang airnya mengalir itu. Kemudian, sosok laki-laki muncul, mengagetkan Sakura.
"Kamu sepertinya punya hobi mengagetkan siapapun, ya." ujar Sakura.
"Um... aku rasa tidak juga." kata Naruto. "Aku mau kuliah dulu. Apa kamu mau ikut?" tanya Naruto.
"Apa boleh aku ikut?" tanya Sakura. Naruto mengangguk.

Sejam kemudian, mereka tiba di tempat Naruto bersekolah. cukup luas tempat itu. Sementara menunggu Naruto belajar, Sakura duduk di bangku halaman, Pelajaran yang di pelajari Naruto pagi ini adalah Pelajaran Sejarah. Sakura melihat-lihat di sekitar, semuanya ngobrol bersama. Jadi teringat ketika dia dan Sasuke bercanda dan berebutan apapun. Tapi, pagi ini, Sasuke tidak ada. Biasanya, Sasuke mengajak dia bermain sama teman-teman di taman. Tapi, ah... "mengapa aku harus tersesat?" selalu terucap dalam batinnya.

Naruto, menghabiskan waktu di kelas dengan mendengar arahan dari gurunya.
"Tuliskan satu nama yang tidak pernah bisa kalian lupakan." kata gurunya. Naruto menulis nama "ORANG TUA" di kertasnya. Ketika bell istirahat, semua siswa menyerahkan jawaban itu, kecuali Naruto.
"Naruto, sebaiknya kamu menyerahkannya." kata Guru Kakashi.
"Ini bukan sesuatu yang penting." kata Naruto.
"Aku yakin, bagimu itu sangat penting." kata Guru Kakashi sambil mengedipkan matanya. Naruto tersenyum kemudian menyerahkan jawabannya. Naruto keluar dan menemui Sakura. Sakura tertidur, dan Naruto memegang pipi Sakura, lembut dan Sakura terbangun, melihat seseorang di hadapannya.
"Na-naru...!" kata Sakura dengan pipi memerah.
"Ayo bangun, pemalas!" kata Naruto dengan bersemangat.
"Baiklah." kata Sakura.
"Kita jalan-jalan, yuk!" ajak Naruto.
"Kemana?!" tanya Sakura. "Bukannya kamu ada pelajaran lagi." kata Sakura, mengikuti langkah Naruto yang berjalan meninggalkan sekolah.
"Aku tak menyukai pelajaran berikutnya." kata Naruto.
"Memang, pelajaran apa?" tanya Sakura.
"Matematika." jawab Naruto.
"Aku suka itu." kata Sakura.
"Apa kamu gila?" tanya Naruto dengan cuek, membuat Sakura cemberut dikatain gila.



tunggu chapter berikutnya, kalau mau. Hehe 
dha, aku tidur dulu!! Ngantuk nih