Konbanwa ~ minna
apa yang kalian lakukan
malam ini? mimin harap ada waktu untuk membaca kisah dari mimin ini, ya.
Kisahnya tentang ketika Naruto sudah berumur delapan belas tahun . Maaf terlalu
dewasa ya
Chapter 1 Perih
Post by Nisha Kunoichi
Konohagakure
Disclaimer : Naruto ©
Masashi Kishimoto
Genre : Fantasy,
Romance
Main Pair : NaruSaku
Sakura Haruno, remaja
berusia delapan belas tahun yang terlalu masih polos untuk memikirkan cinta.
Dia akan liburan ke Amegakure. Jadi, Sakura-chan harus naik pesawat untuk ke
sana . Sakura harus menjenguk orang tuanya di Desa Amegakure itu.
Ketika berada di
pesawat, Sakura tertidur. Mungkin kelelahan. Ketika dia sadar, dia sudah berada
di daerah yang belum pernah dia kunjungi. Sakura bertanya pada salah satu
pramugari dan pramugari itu mengatakan bahwa sekarang mereka berada di Desa
Konoha. Sakura terdiam dan kebingungan harus mengatakan apa, dia hanya
berterima kasih dan meninggalkan pramugari itu, pergi menjauh ....
Sakura berjalan terus
menelusuri Konohagakure. Sakura melihat sebuah warung, Warung Ichiraku yang
sedang di penuhi oleh warga, bahkan tampaknya ada dari mereka yang berasal dari
Amegakure. Sakura merasakan perutnya keroncongan. Ya, memang benar kalau
perutnya berbunyi terus.
"Yo,
Naruto-kun!" terdengar seseorang sedang berisik memanggil temannya. Sakura
berbalik belakang, kebetulan si pemanggil itu ada di belakangnya.
"Kiba, apa yang
kamu lakukan disini?" tanya remaja lain sambil berlari ke arah remaja yang
bersama anjing putih peliharaannya.
"Ingin belanja,
tetapi, kamu lihat sendiri, sudah menumpuk" keluh Kiba. Sakura kembali
berjalan, sedangkan Naruto dan Kiba menyadari kehadiran Sakura.
"Hey, sobat!"
panggil Naruto sambil melambai ke arah Sakura. Sakura tidak tau siapa yang di
panggil, tapi, dia tetap menghadap dua remaja itu. "Dilihat dari
penampilanmu, kamu pasti pendatang."kata Naruto.
"Maksudmu dilihat
dari bawaanmu, ya." kata Kiba dalam hati.
"Aku?" tanya
Sakura.
"Ya. Apa kamu mau
bergabung bersama kami, makan di Ichiraku." ajak Naruto.
"Ichiraku-kun?"
tanya Sakura dengan bingung. Kiba menunjuk warung yang ramai itu. Sakura
tersenyum.
"Ah, itu, boleh.
Tapi, aku sedang tidak punya waktu, aku harus segera ke Amegakure." kata
Sakura.
"Bukankah itu
membutuhkan waktu untuk ke sana?" tanya Kiba yang kemudian di setujui
peliharaannya.
"Hey, kamu bisa
tinggal di Konohagakure untuk beberapa waktu!" kata Naruto.
"Guys, aku tak
punya masalah dalam keberangkatanku, koq!" Sakura menyela.
"Sayang
sekali." kata Naruto.
"Kenapa kamu bisa
di Konohagakure?" tanya Kiba.
"Pertanyaan bagus,
tapi aku tak punya waktu menjawabnya!" kata Sakura, kemudian dia melangkah
pergi.
"Kamu harus di
laporkan pada Tsunade-sama." kata Kiba. Sakura berhenti berjalan, kaget,
kemudian menghadap Kiba.
"Eh, kenapa?"
tanya Naruto, ikut kaget juga.
"Bisa saja dia
mata-mata yang di kirim dari Amegakure." kata Kiba.
"Dia
berlebihan." batin Sakura dalam hati. "Tapi, jika aku menemui Tsunade
yang mereka katakan itu, mungkin aku bisa pulang ke Amegakure, bisa saja dia
mengirimku pulang."
"Tidak
boleh." kata Naruto.
"Anak itu kenapa
sih?" kata Sakura, judes .
"Kenapa?"
tanya Kiba.
"Gpp." jawab
Naruto dengan simpel. Kiba memasang wajah datar.
Bagaimana pun debatan
panjang yang didebatkan oleh Naruto dan Kiba, tetap saja Sakura di bawa ke
tempat Hokage. Hokage-sama menanyakan banyak hal kepada Sakura. Namun, Hokage
masih belum percaya sehingga Sakura tidak diizinkan keluar dari Konohagakure
dengan menyita paspord milik Sakura. Sakura kesal ketika barangnya diambil. Dia
akhirnya tinggal di Apartement milik Naruto. Ternyata, Naruto adalah remaja
yang kaya. Rumahnya saja besar pake bgt.
"Kamu mau makan
apa?" tanya Naruto ketika mereka berada di dapur.
"Apa saja."
jawab Sakura dengan sedikit tersenyum, senyum manis yang membuat Naruto terpana
*ceidha*
"Aku punya
Chirashi-Sushi. Mau?" tanya Naruto.
"Eh, mau koq. Apa
aja." kata Sakura.
"Kuberikan ayam
tak di potong, mau enggak?" tanya Naruto sambil menyiapkan makanan.
"Dipelihara?"
tanya Sakura.
"Dimakan."
jawab Naruto. Sakura memasang wajah datar.
Setelah makan malam,
Naruto mengantar Sakura ke Kamar Tamu. Sakura melihat kamar yang akan
ditempatinya sangat sederhana, sangat dia suka.
"Maaf, hanya ini
kamar yang ada." kata Naruto.
"Tidak apa, ini
sangat bagus, koq. Eh, orang tuamu kemana?" tanya Sakura.
"Um..."
Naruto tak menjawab. "Besok pagi, kita olahraga dan bermain sama-sama,
ya" kata Naruto dengan tiba-tiba.
"Eh, aku kan harus
cepat pulang." kata Sakura.
"Hokage-sama akan
mengurusnya segera." Naruto mendekati Sakura, Sakura gugup dan menjauh
dari Naruto, mundur tepatnya.
"Kamu tinggallah
bersamaku untuk saat ini." kata Naruto. Pipi Sakura memerah dan sedikit
tidak mengerti mengapa jantungnya berdetak kencang. Tembok membatasi langkah
mundur Sakura, Naruto semakin mendekati Sakura dan bahkan sekarang mereka
berdua berada pada jarak yang sangat... sangat dekat. "Tidur
nyenyak." ucap Naruto seketika. Sakura mengangguk, Naruto pun menuju
kamarnya, ingin tidur. Sakura cepat" masuk kamar dan menutup pintu.
"Ha... apaan tadi
itu? Huh, dasar!" kata Sakura.
Sakura tidak langsung
tidur. Dia menelpon orang tuanya. Hadeh, Naruto ngintip apa yang dilakukan
Sakura.
"Konbanwa,
Okaa-sama. Ini aku, Sakura. Aku berada di Konohagakure. Kebetulan saja,
secepatnya aku akan pulang. Sudah, koq. Tenang, aku bisa menjaga diriku. Ah,
aku bertemu seseorang yang baik. Tidak, dia tidak akan mengganggu,ku. Sasuke?
Apa tidak keberatan? Meskipun teman kecil, kan. Um... baiklah. Kapan dia akan
pergi kemari? Oh.. okay." kata Sakura.
"Siapa
Sasuke?" tiba-tiba Naruto muncul dari balik pintu, mengagetkan Sakura.
"Eh... teman
kecil, ku." jawab Sakura.
"Teman atau
kekasih?" Naruto Memastikan.
"Sahabatku sejak
umur tujuh tahun. Kau seharusnya mengetuk pintu sebelum masuk, meskipun ini
rumahmu." kata Sakura dengan sedikit menegur.
"Apa kamu menyukai
Sasuke itu?" tanya Naruto.
"Keluar dari
kamarku." kata Sakura.
"Baiklah. Oh, ya,
aku belum mengetahui namamu. Siapa namamu?" tanya Naruto.
"Sakura, Haruno
Sakura." jawab Sakura dengan mengekspresikan wajahnya.
"Naruto, namaku
Uzumaki Naruto." kata Naruto.
"Neh, Mr. Uzumaki,
keluar dari kamarku sekarang." kata Sakura.
"Okay deh, Mrs.
Haruno." ujar Naruto.
Di timur, matahari
mulai bercahaya. Sakura bangun dari tempat tidurnya. Ia membuka jendela dan
menghirup udara segar. Dia terkejut ketika melihat sungai yang sangat luas,
jernih, dan sangat indah. Bergegas dia menuju sungai itu. Udara segar sekali.
"Indah
sekali!" kata Sakura. Beberapa bebek berenang di sungai itu. Beberapa
menit dia menikmati indahnya sungai yang airnya mengalir itu. Kemudian, sosok
laki-laki muncul, mengagetkan Sakura.
"Kamu sepertinya
punya hobi mengagetkan siapapun, ya." ujar Sakura.
"Um... aku rasa
tidak juga." kata Naruto. "Aku mau kuliah dulu. Apa kamu mau
ikut?" tanya Naruto.
"Apa boleh aku
ikut?" tanya Sakura. Naruto mengangguk.
Sejam kemudian, mereka
tiba di tempat Naruto bersekolah. cukup luas tempat itu. Sementara menunggu
Naruto belajar, Sakura duduk di bangku halaman, Pelajaran yang di pelajari
Naruto pagi ini adalah Pelajaran Sejarah. Sakura melihat-lihat di sekitar,
semuanya ngobrol bersama. Jadi teringat ketika dia dan Sasuke bercanda dan
berebutan apapun. Tapi, pagi ini, Sasuke tidak ada. Biasanya, Sasuke mengajak
dia bermain sama teman-teman di taman. Tapi, ah... "mengapa aku harus
tersesat?" selalu terucap dalam batinnya.
Naruto, menghabiskan
waktu di kelas dengan mendengar arahan dari gurunya.
"Tuliskan satu
nama yang tidak pernah bisa kalian lupakan." kata gurunya. Naruto menulis
nama "ORANG TUA" di kertasnya. Ketika bell istirahat, semua siswa
menyerahkan jawaban itu, kecuali Naruto.
"Naruto, sebaiknya
kamu menyerahkannya." kata Guru Kakashi.
"Ini bukan sesuatu
yang penting." kata Naruto.
"Aku yakin, bagimu
itu sangat penting." kata Guru Kakashi sambil mengedipkan matanya. Naruto
tersenyum kemudian menyerahkan jawabannya. Naruto keluar dan menemui Sakura.
Sakura tertidur, dan Naruto memegang pipi Sakura, lembut dan Sakura terbangun,
melihat seseorang di hadapannya.
"Na-naru...!"
kata Sakura dengan pipi memerah.
"Ayo bangun,
pemalas!" kata Naruto dengan bersemangat.
"Baiklah."
kata Sakura.
"Kita jalan-jalan,
yuk!" ajak Naruto.
"Kemana?!"
tanya Sakura. "Bukannya kamu ada pelajaran lagi." kata Sakura,
mengikuti langkah Naruto yang berjalan meninggalkan sekolah.
"Aku tak menyukai
pelajaran berikutnya." kata Naruto.
"Memang, pelajaran
apa?" tanya Sakura.
"Matematika."
jawab Naruto.
"Aku suka
itu." kata Sakura.
"Apa kamu
gila?" tanya Naruto dengan cuek, membuat Sakura cemberut dikatain gila.
tunggu chapter
berikutnya, kalau mau. Hehe
dha, aku tidur dulu!!
Ngantuk nih